Bluetooth Mengadopsi Nama Raja. Lebih dulu popular
sebagai salah satu fitur ponsel, Bluetooth sesungguhnya merupakan
spesifikasi industri untuk jaringan wilayah pribadi nirkabel(WPAN).
Bluetooth menfasilitasi koneksi dan pertukaran informasi diantara
alat-alat seperti PDA, ponsel, computer laptop, printer, dan kamera
digital melalui frekuensi radio jarak dekat.
Nama Bluetooth sendiri diambil dari nama seorang raja di Denmark yang
bertakhta pada abad ke 10, yakni raja Harald Bluetooth. Pada masa
hidupnya, raja tersebut aktif berdiplomasi memfasilitasi
perundingan-perundingan untuk mendamaikan pihak-pihak yang bersengketa.
Para penemu teknologi Bluetooth menganggap nama belakang raja tersebut
sesuai dengan sifat teknologi nirkabel itu.
Spesifikasi Bluetooth pertama kali dikembangkan oleh Ericsson, yang
saat ini menjadi Sony Ericsson dan Ericsson mobile Platforms. Bluetooth
kemudian diresmikan oleh Special Interest Group (SIG), yang berdiri pada
20 mei 1999. organisasi terssebut didirikan oleh sony ericsson, IBM,
Intel, Toshiba dan Nokia.
Sebagai standar radio dan protocol komunikasi, bluetooth dirancang
untuk bekerja hemat daya, dengan daya jangkau pendek, berbasis
transceiver microchip murah.
Untuk mengamankan komunikasi daaari penyadapan, Bluetooth
mengandalkan algoritma SAFER+ untuk otentikasi dan pembuatan kunci.
Sementara itu, enkripsi paket data dipercayakan pada teknologi E0 Stream
Chipher.
Versi-versi pertama adalah Bluetooth 1.0 dan Bluetooth 1.0B.
Perbaikan terus dilakukan dengan kelahiran Bluetooth 1.1. Versi ini
antara lain mendukung unutk channel yang tidak dapat terenkripsi.
Berikutnya tercipta Bluetooth 1.2 yang memiliki kecepatan transmisi
lebih tinggi dan lebih tahan terhadap interferensi frekiuensi radio. Dan
versi terbaru yang baanyak diadopsi gadget-gadget muthakhir pada saat
ini adalah Bluetooth 2.0.
Spesifikasi Bluetooth
Bluetooth adalah teknologi yang memungkinkan dua perangkat yang
kompatibel, seperti telepon dan PC untuk berkomunikasi tanpa kabel dan
tidak memerlukan koneksi saluran yang terlihat. Teknologi ini memberikan
perubahan yang signifikan terhadap peralatan elektronik yang kita
gunakan. Jika kita melihat sekeliling kita dimana keyboard dihubungkan
pada komputer. Demikian juga halnya dengan printer, mouse, monitor dan
lain sebagainya. Semua peralatan itu dihubungkan dengan menggunakan
kabel. Akibatnya terjadi masalah banyak kabel yang dibutuhkan di kantor,
rumah atau tempat-tempat lainnya. Masalah lain yang ditemui adalah
bagaimana menelusuri kabel-kabel yang terpasang jika ada suatu kesalahan
atau kerusakan. Bluetooth memperbaiki penggunaan teknologi kabel yang
cenderung menyulitkan ini dengan cara menghubungkan beberapa peralatan
tanpa menggunakan kabel.
Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz (antara 2.402 GHz
sampai 2.480 GHz) yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan
suara secara real-time antara host to host bluetooth dengan jarak
jangkauan layanan yang terbatas. Bluetooth dapat berupa card yang bentuk
dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless
local area network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio standar
IEEE 802.11, hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan
yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah.
Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya menggantikan atau
menghilangkan penggunaan kabel didalam melakukan pertukaran informasi,
tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile
wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah,
interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu
menyediakan layanan yang bermacam-macam.
Cara Kerja Bluetooth
Bluetooth sebenarnya hadir ditujukan untuk mengatasi beberapa kendala
komunikasi data antarperanti elektronik yang lebih dahulu hadir. Yang
paling utama memang untuk komunikasi antarperalatan elektronik tanpa
kabel. Namun, Bluetooth juga digunakan untuk menjembatani komunikasi one
by one menjadi one to many. Selain itu, bluetooth juga mengeliminasi
campur tangan pengguna dalam mengonfigurasi koneksi. Jadi, koneksi
antarperalatan elektronik via bluetooth terjadi secara otomatis.
Nah, kalau kita bicara soal komunikasi data, tentu ada dua hal yang
harus diperhatikan. Pertama, seberapa banyak jumlah data yang hendak
dipertukarkan dalam sekali komunikasi. Kedua, bagaimana data yang
dipertukarkan diintrepetasikan secara sama antara pengirim dan penerima
dan data yang diterima adalah data yang benar-benar dikirim. Hal ini
sering disebut sebagai protokol komunikasi.
Bluetooth bekerja menggunakan frekuensi radio. Beda dengan inframerah
yang mendasarkan diri pada gelombang cahaya. Jaringan Bluetooth bekerja
pada frekuensi 2.402 Giga Hertz sampai dengan 2.480 Giga Hertz.
Dibangkitkan dengan daya listrik kecil sehingga membatasi daya
jangkaunya hanya sampai 10 meter. Penetapan frekuensi ini telah
distandardisasi secara internasional untuk peralatan elektronik yang
dipakai untuk kepentingan industri, ilmiah, dan medis. Kecepatan
transfer data Bluetooth rilis 1.0 adalah 1 mega bit per detik (Mbps),
sedangkan versi 2.0 mampu menangani pertukaran data hingga 3 Mbps.
Kalau dalam satu waktu bisa terjadi koneksi antara 8 peralatan
Bluetooth secara simultan, lalu bagaimana bisa peralatan Bluetooth tidak
mengganggu satu sama lain? Hal itu disebabkan karena masing-masing
peralatan tersebut membangkitkan sinyal sangat lemah melalui listrik
berdaya 1 miliwatt yang akan mengacak penggunaan 79 frekuensi sebanyak
1600 kali dalam satu detik. Jadi, akan sangat kecil kemungkinan
masing-masing alat menggunakan frekuensi yang sama dalam satu waktu.
Sepasang peralatan Bluetooth yang telah tersambung akan membentuk
Personal Area Network, disebut juga piconet dan mengacak frekuensi. Akan
terjadi transaksi dan percakapan antar peralatan secara otomatis apakah
ada data yang hendak dipertukarkan dan pihak manakah yang akan
mengontrol komunikasi.
Pernahkah membayangkan komunikasi yang harus berjalan secara
bergantian seperti handy talkie? Kita bisa bicara dan mendengar, tetapi
tidak keduanya dalam satu waktu. Cara kerja seperti ini sering disebut
sebagai half-duplex. Bluetooth dirancang untuk dapat bekerja secara
half-duplex maupun full-duplex. Sebagai contoh, ketika digunakan secara
full-duplex, kebanyakan telepon tanpa kabel berteknologi Bluetooth mampu
menangani pengiriman data lebih dari 64 Kbps. Sementara, ketika printer
berteknologi Bluetooth mengadakan komunikasi dengan komputer secara
half-duplex, mampu menangani pengiriman data sebesar 721 Kbps di satu
titik dan 57,6 Kbps di titik yang lain. Jika diatur agar kedua titik
menggunakan kecepatan transfer yang sama, maka kecepatan transfernya
adalah 432,6 Kbps.
Kalau dikaitkan dengan masalah keamanan data, maka dapat dikatakan
bahwa banyak hal yang perlu mendapat perhatian ekstra pada penggunaan
Bluetooth. Hal ini menjadi bertambah krusial jika penggunaan Bluetooth
berada dalam ruang publik yang sangat anonim seperti keramaian umum.
Kita ingat bahwa koneksi antar peralatan Bluetooth tidak memerlukan
campur tangan dari pengguna, melainkan terjadi secara otomatis. Begitu
peralatan Bluetooth kita terdeteksi dan koneksi terbentuk, maka siapa
saja dapat mengirimkan data ke peralatan Bluetooth kita.
Beberapa manufaktur peralatan mobile saat ini telah mulai menerapkan
teknologi secure Bluetooth. Jika dipasang pada mode trusted devices,
maka jika ada kiriman data, pengguna harus memutuskan untuk menerima
atau menolak.
Pada teknologi yang lebih tinggi keamanannya, terdapat prosedur
autorisasi dan autentifikasi untuk membatasi penggunaan Bluetooth pada
layanan (service) tertentu saja, atau hanya mengijinkan pertukaran data
dengan user yang telah terdaftar dan terpercaya.
Singkatnya user dipaksa untuk membuat keputusan perihal pertukaran
data secara sadar. Ada baiknya juga kita selalu menyinkronkan Bluetooth
dengan peralatan yang ada di rumah atau ruang kerja sehingga mengurangi
risiko pembajakan di ruang publik yang anonim.