Bukti Kebenaran Al-Quran & Hadis Tentang Sangkakala/ Terompet Malaikat Isrofil

Di dalam Al-Quran disebutkan tentang sangkakala/ terompet Malaikat Isrofil :

Surat An-Naml (surat ke-27) ayat 87 :
"Dan (ingatlah) pada hari (ketika) sangkakala ditiup, maka terkejutlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri"

Surat Yasin (surat ke-36) ayat 51 :
"Lalu ditiuplah sangkakala, maka seketika itu mereka keluar dari kuburnya (dalam keadaan hidup) menuju kepada Tuhannya"

Surat Al-Haqqah (surat ke-69) ayat 13 :
"Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup"


Di dalam Hadis Nabi Muhammad SAW disebutkan tentang sangkakala/ terompet Malaikat Isrofil :

Dari Abu Hurrairah ra : Nabi Muhammad saw bersabda :
Saya di dalam percakapan ini adalah Abu Hurrairah.
"Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Isrofil, kemudian ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah.
Saya bertanya : "Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?"
Jawab Rasulullah : "Bagaikan tanduk dari cahaya"
Saya tanya : "Bagaimana besarnya?"
Jawab Rasulullah : "Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali"

Pertama : Nafkhatul faza' (untuk menakutkan)
Kedua : Nafkhatus sa'aq (untuk mematikan).
Ketiga: Nafkhatul ba'ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan)
(http://indonesia.faithfreedom.org/forum/sangkakala-terompet-malaikat-isrofil-t45476/)


Hasil Penelitiam Ilmuwan Bahwa Alam Semesta Ini Berbentuk Terompet

Sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof. Frank Steiner dari Universitas Ulm, Jerman melakukan observasi terhadap alam semesta untuk menemukan bentuk sebenarnya dari alam semesta raya ini sebab prediksi yang umum selama ini mengatakan bahwa alam semesta berbentuk bulat bundar atau prediksi lain menyebutkan bentuknya datar saja.

Dengan menggunakan sebuah peralatan canggih milik NASA yang bernama "Wilkinson Microwave Anisotropy Prob" (WMAP), mereka mendapatkan sebuah kesimpulan yang sangat mencengangkan karena menurut hasil penelitian tersebut alam semesta ini ternyata berbentuk seperti terompet..!!

Di mana pada bagian ujung belakang wilayah "terompet" alam semesta itu merupakan alam semesta yang tidak bisa diamati (unobservable), sedang bagian depan, di mana bumi dan seluruh sistem tata surya berada merupakan alam semesta yang masih mungkin untuk diamati (observable)

Jadi, kebenaran Al-Quran dan hadis di atas tentang sangkakala/ terompet Malaikat Isrofil bisa dibuktikan lewat data yang diperoleh lewat WMAP akurat dan bisa dipertanggungjawabkan. Menurut Nabi Muhammad SAW berdasarkan hadis di atas bahwa sangkakala/ terompet Malaikat Isrofil terbuat dari cahaya, sedangkan terompet kosmik temuan Profesor Frank Steiner itu terdiri dari jutaan bintang yang bercahaya. Jadi, ada kecocokan antara hadis Nabi dan fakta yang ditemukan oleh Profesor Frank Steiner. Menurut Nabi Muhammad SAW juga berdasarkan hadis di atas bahwa besar bulatan sangkakala/ terompet Malaikat Isrofil itu seluas langit dan bumi. Jadi, sangkakala/ terompet Malaikat Isrofil itu sangat sangat sangat besar. Dan terompet kosmik itu adalah bentuk alam semesta, sehingga bisa dipastikan bahwa ukuran terompet itu sangat sangat sangat besar seperti dalam ungkapan Nabi dalam hadis di atas bahwa besar bulatannya itu seluas langit dan bumi. Jadi, ada kecocokan antara hadis Nabi dan fakta yang ditemukan oleh Profesor Frank Steiner.

Artikel tentang alam semesta yang berbentuk terompet ini di tulis oleh Stephen Battersby tanggal 17 April 2004 di http://www.newscientist.com/article/mg18224431.500-is-space-rolled-up-like-a-funnel.html

Artikel lainnya di The Guardian (Koran Harian Nasional Inggris) tanggal 15 April 2004, inilah beritanya di koran harian Guardian itu (http://www.theguardian.com/science/2004/apr/15/spaceexploration.highereducation) :

The universe - all that ever was, is or will be - could literally be a horn of plenty, according to German cosmologists. The cosmos could be stretched out like a long trumpet, infinitely long and narrow at one end, finite but flaring out like a horn at the end that humans can see now.

This is the shape of creation, known as a Picard topology, that makes most sense to Professor Frank Steiner, a theoretical physicist at the University of Ulm in Germany.

According to New Scientist today, a funnel-shaped universe best explains the pattern of cosmic background radiation observed when the universe was only about 380,000 years old.

This picture of early radiation, made by Nasa's Wilkinson microwave anistropy probe last year, has already helped answer some key questions about the history of time, space and everything. It helped pin the moment of creation to around 13.7 bn years ago. It helped confirm the proportions of the universe as 4% matter, 23% dark or undetectable matter and 73% something mysterious called quintessence, vacuum energy or dark energy. And it has raised once again the vexing question of the shape of the universe.

Even before cosmologists knew about the Big Bang, they had started worrying about the shape of spacetime. Did it stretch on forever, or was there a boundary? Einstein played with the idea of a negatively curved or saddle-shaped universe. Others wondered if it might be toroidal or doughnut shaped, so that it would seem to go on forever.

Last year, a New York team speculated that the universe might really be quite small, but shaped like an endlessly repeating set of dodecahedrons or soccer balls, so that a journey of 60bn light years in one direction would bring a traveller back to Earth, like a circumnavigation of the globe. Light travels in a straight line through space, but if space was crumpled or folded back on itself, galaxies might be quite close.

Prof Steiner's universal horn is another possible answer to the great spacetime riddle. A spacecraft could go on forever - but if it reached the flared end of the horn, it would start travelling back in on the opposite side. This shape is not the onlyrecent suggestion: a few months ago, a Pennsylvania team proposed a universe that looked like a squashed sphere.

"I made the comment that it is as though God carefully made the universe and then dropped it," says Paul Davies, a cosmologist now based at Macquarie University in Australia. "Until now, most serious cosmological models have assumed simple geometries and topologies: spatially flat and infinite, saddle-shaped and infinite or spherical and finite.

"But that hasn't stopped theorists exploring the properties of all sorts of weirdo shapes. Anyway, the universe can have a shape and still be infinite."

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Suka Artikel ini? Apa komentar anda?